Nama : Ayu Mustika Sari S.Pd
Nim : 1203730/TP.A 2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
“Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara”.
Berdasarkan pengertian pendidikan di atas terlihat
bahwa proses pembelajaran itu tidak hanya sekedar transfer ilmu dari pendidik
kepada siswa saja akan tetapi bagaimana pendidikan itu mampu memfasilitasi
siswa untuk memiliki ilmu pengetahuan, sikap, kepribadian dan kemandirian. Oleh
karena itu pelaksanaan pendidikan selayaknya dilakukan untuk mengembangkan
kemampuan dan watak serta martabat bangsa. Pelaksanaan pendidikan menurut
Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 (PP No. 19 tahun 2005) pasal 19 ayat 1
menyebutkan bahwa:
- “Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”.
Guru sebagai pelaksana pendidikan harus mampu menyiapkan pembelajaran yang tepat melalui model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pebelajar dengan mempertimbangkan keadaan lingkungan pebelajar sehingga mencapai kompetensi minimal yang telah ditentukan dan menghadirkan pembaharuan dalam proses pembelajaran untuk peningkatan mutu pendidikan. Untuk mewujudkan hal ini dalam pembelajaran guru bisa menggunakan berbagai model pembelajaran yang dapat merangsang keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang bisa digunakan adalah model ASSURE.
Model ASSURE merupakan salah
satu model yang dapat menuntun pembelajar secara sistematis untuk merencanakan
proses pembelajaran secara efektif. Model ASSURE pada pelaksanaannya
memadukan penggunaan teknologi dan media di ruang kelas. Jadi dengan melakukan
perencanaan secara sistematis, dapat membantu memecahkan masalah dan membantu
mempermudah menyampaikan pembelajaran. Karena proses pembelajaran itu merupakan
proses yang komplek dan merupakan suatu sistem yang perlu dilakukan dengan
pendekatan sistematis.
Oleh karena itu pada makalah ini akan dibahas bagaimana merencanakan proses
pembelajaran di ruang kelas menggunakan model ASSURE. Dengan menyiapkan media
yang sesuai dengan analisis kebutuhan yang dilakukan sebelum pelaksaan kegiatan
pembelajaran.
B.
Tujuan
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut:
- Untuk mengetahui lebih jauh tentang model ASSURE
- Untuk mengetahui bagaimana urutan sistemasis penggunaan model ASSURE
- Untuk merumuskan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan model ASSURE menggunakan media pembelajaran yang dipilih sesuai analisis kebutuhan.
C.
Manfaat
Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan di atas, maka yang menjadi
manfaat dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
- Memenuhi tugas akhir semester pada mata kuliah Media Pendidikan
- Sebagai bahan bacaan untuk memperdalam pengetahuan tentang Model ASSURE dan penggunaannya.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. MEDIA
SECARA UMUM
Media pembelajaran merupakan faktor
penting yang mempengaruhikeberhasilan proses pembelajaran. Menurut Smaldino, dkk (2008) kata media merupakan
bentuk jamak dari perantara (mediaum), merupakan saranakomunikasi. Berasal dari
bahasa Latin medium (“antara”), istilah ini merujuk padaapa saja yang membawa
informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima.
Media pembelajaran
dikategorikan menjadi enam kategori
dasar yaitu : teks, audio, visual,
video,model dan tenaga (orang-orang).
v Teks merupakan karakter alfanumerik
yang mungkin ditampilkan dalam format apapun, seperti buku, poster, papan
tulis, layar komputer dan sebagainya.
v Audio mencakup apa saja yang bisa
anda dengar, seperti suara orang, suara mekanik, musik dan sebagainya. Suara
tersebut bisa di dengar secara langsung ataupun rekaman.
v Visual meliputi diagram pada sebuah poster,
gambar pada papan tulis, gambar pada buku,karton dan sebagainya.
v Video merupakan media yang
menampilkan gerakan, termasuk DVD, rekaman video, animasi komputer dan sebagainya.
v Model, bersifat tiga dimensi, dan
bisa disentuh oleh siswa.
v Tenaga (Orang), bisa berupa guru,
siswa atau ahli bidang studi.
B. MODEL
ASSURE UNTUK MEMBANTU PEMBELAJARAN
1.
Menganalisis Peserta Didik
Langkah
pertama dalam merencanakan pembelajaran adalah mengidentifikasi dan
menganalisis karakteristik siswa berdasarkan hasil belajar. Informasi ini
akan memandu guru membuat Keputusan hal utama yang perlu dipertimbangkan
ketika menganalisis siswa meliputi (1)
karakteristik umum siswa (2) kompetensi khusus (pengetahuan, keterampilan, dan
sikap tentang topik), (3) gaya belajar
a.
General Characteristics
(Karakteristik Umum)
Karakteristik umum ini penting
diketahui untuk mempengaruhi belajar siswa. Karakteristik umum terdiri dari faktor
tetap seperti jenis kelamin dan etnis/kebudayaan, mereka yang bervariasi secara
teratur, seperti sikap dan minat.
Meninjau catatan siswa untuk mengidentifikasi perbedaan usia
siswa guru lebih memahami pola perilaku atau kemampuan siswa untuk fokus pada
kegiatan belajar. ketika merencanakan kerja kelompok perbedaan jenis kelamin
dapat mempengaruhi perhatian siswa dan kemauan untuk berpartisipasi. contohnya
kelompok campuran jenis kelamin dapat bekerja dengan baik di kelas SD awal
tetapi menghambat belajar siswa untuk beberapa siswa sekolah menengah. Ketika
siswa mewakili beberapa kelompok etnik pilih materi pembelajaran dan contoh
yang memberikan prioritas tinggi terhadap identitas dan nilai. Contohnya
memilih foto dan clip art dengan anak-anak dari etnis yang sama dengan siswa
untuk meningkatkan hubungan ke topik pelajaran.
Setelah guru memahami latar
belakang, itu akan digabungkan dengan pengamatan guru tentang sikap dan minat siswa untuk merancang dan
mengimplementasikan pelajaran bermakna yang memenuhi kebutuhan unik dari
masing-masing siswa.
b.
Specific Entry Competencies
(kompetensi khusus)
Penelitian
terbaru mengungkapkan bahwa bagaimana pengetahuan siswa sebelumnya dipengaruhi
oleh topik tertentu dan apa yang mereka pelajari lebih daripada semua sifat
psikologis. (Dick, dan Carey dalam Smaldino, dkk: 2012). Oleh karena itu,
komponen penting dari merancang pelajaran adalah untuk mengidentifikasi
kompetensi khusus tertentu dari siswa. Guru dapat melakukan ini secara
informal (seperti dalam interogasi kelas) atau dengan cara yang lebih formal
(seperti meninjau hasil tes standar atau memberi guru membuat tes dan
penilaian). Tes masuk adalah penilaian yang menentukan apakah siswa memiliki
prasyarat yang diperlukan, atau kompetensi, untuk mendapatkan perbaikan dari
pembelajaran. Contohnya jika guru akan mengajar siswa untuk menghitung
bentuk bidang geometrik, tes kemampuan awal akan berfokus pada keterampilan perkalian
untuk mengidentifikasi siswa yang membutuhkan perbaikan sebelum pelajaran.
Kemampuan prasyarat ini penting untuk beberapa pembelajaran tentang kemampuan
membaca. Oleh karena itu guru melakukan tes
untuk mengetahui kemampuan membaca siswa.
c. Learning Style (Gaya
Belajar)
Gaya belajar berkenan dengan pengelompokkan sifat-sifat psikologis yang
menentukan bagaimana seorang individu bisa merasakan interaksi yang memberikan
respon secara emosional terhadap lingkungan belajar seperti: kecerdasan
majemuk, kekuatan persepsi, kebiasaan memproses informasi, motivasi dan faktor-faktor
fisiologis.
2.
Merumuskan Standar dan Tujuan
Langkah berikutnya adalah merumuskan standar dan tujuan pembelajaran khusus.
dimulai dengan standar kurikulum dan teknologi yang digunakan guru di sekolah,
berdasarkan pada tujuan nasional. Tujuan pembelajaran yang baik mencantumkan
nama peserta didik kepada siapa tujuannya dimaksudkan, tindakan
(perilaku) untuk menunjukkan, kondisi di mana perilaku atau kinerja akan
diamati, dan sejauh mana pengetahuan atau
keterampilan baru harus dikuasai. Untuk catatan ini, kondisi akan mencakup
penggunaan teknologi dan media untuk mendukung pembelajaran dan untuk menilai
keberhasilan standar atau tujuan pembelajaran.
a. Pentingnya
standar dan tujuan
Perumusan
tujuan pembelajaran adalah salah satu elemen yang sangat penting, hal ini
berkenaan dengan pentingya fungsi tujuan dalam mendasari perumusan beberapa
aspek dalam pembelajaran yaitu sebagai berikut:
1) Dasar untuk
pemilihan strategi, teknologi dan media pembelajaran.
2) Dasar untuk penilaian
dalam pembelajaran.
3) Dasar untuk
Ekspektasi belajar siswa.
b. Tujuan pembelajaran dengan Teknik ABCD
ABCD merupakan teknik yang
bisa digunakan dalam proses merumuskan tujuan pembelajaran dengan baik, adapun
komponen-komponen dari teknik ABCD ini adalah sebagai berikut :
A Audience (Audiensi)
Instruksi yang
kita ajukan harus fokus kepada apa yang harus dilakukan/ dikerjakan oleh
pembelajar bukan apa yang harus dilakukan pengajar.
B Behavior (Perilaku)
Kata kerja
yang mendeskripsikan kemampuan baru yang harus dimiliki pembelajar setelah
melalui proses pembelajaran dan harus dapat diukur.
C Conditions (Kondisi)
Pernyataan tujuan yang meliputi kondisi dimana unjuk kerja itu diamati.D
D. Degree (Tingkat
Keberhasilan)
Pernyataan
tujuan yang mengidentifikasi standar atau kriteria yang menjadi dasar
pengukuran tingkat keberhasilan pembelajar.
c. Daftar Periksa Tujuan berdasarkan ABCD
Pengelompokan dan pemeriksaan tujuan sangat penting, karena pemilihan metode
dan media serta cara mengevaluasi tergantung pada jenis tujuan yang akan
diterapkan. Suatu tujuan mungkin diklasifikasikan menurut jenis belajar utama
yang akan dicapai, akan tetapi yang terpenting dari semuanya adalah bagaimana
mengkomunikasikan tujuan dengan pengetahuan dan kompetensi siswa. Jika tujuan
yang telah kita rumuskan masih belum mampu mengkomunikasikan pesan dengan apa
yang akan menjadi pengetahuan dan kompetensi siswa, maka tujuan tersebut harus
direvisi kembali.
d.
Tujuan Pembelajaran dan Perbedaan
Individual
Tujuan pembelajaran harus berkaitan dengan kemampuan individual pebelajar dalam
menuntaskan atau memahami sebuah materi yang diberikan. Pebelajar yang tidak
memiliki kesulitan belajar dengan pebelajar yang memiliki kesulitan belajar
pasti memiliki waktu ketuntasan terhadap materi yang berbeda, maka untuk itu
tujuan pembelajaran harus disesuaikan dengan perbedaan individual yang dimiliki
oleh siswa.
3.
Memilih Strategi, Teknologi, Media dan Bahan Ajar
Setelah guru menganalisis peserta
didik dan menetapkan standar dan tujuan pembelajaran, guru telah membuat titik
awal (siswa memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap) dan poin terakhir
(tujuan pembelajaran) dari proses pembelajaran. Selanjutnya tugas guru adalah
membangun sebuah jembatan antara dua titik dengan memilih strategi pembelajaran
yang tepat, teknologi, media, dan bahan ajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
a. Memilih Strategi
Pemilihan strategi pembelajarn
disesuaikan dengan standar dan tujuan pembelajaran. Selain itu juga
memperhatikan gaya belajar dan motivasi siswa yang nantinya dapat mendukung
pembelajaran. Strategi pembelajaran dapat mengandung ARCS model (Smaldino
dari Keller,1987). ARCS model dapat membantu strategi mana yang dapat membangun
Attention (perhatian) siswa, pembelajaran berhubungan yang Relevant dengan keutuhan dan tujuan, Convident , desain pembelajaran dapat membantu pemaknaan
pengetahuan oleh siswa dan Satisfaction dari usaha belajar siswa.
b. Memilih
Teknologi dan Media
Jika merujuk pada kriteria media dan teknologi yang disebut Smaldino (2007)
maka teknologi dan media yang dipilih dalam perencanaan pembelajaran ini
menggunakan teknologi berbasis komputer. Melibatkan unit komputer, jaringan
internet, web pembelajaran yang dirancang oleh pembelajar,whiteboard,
dan proyektor.
c.
Memilih
Materi
Sebelum memilih materi, terlebih dahulu akan dilakukan obsevasi awal dengan
melakukan pengumpulan materi yang siap pakai, meminta keterlibatan spesialis
materi dan memintai pendapat dari pembelajar lain. Kesemuanya akan digabung dan
diseleksi menjadi materi yang akan digunakan dalam perencanaan pembelajaran
ini. Pemilihan itu disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan dari
pelajar, karena materi yang siap pakai yang diperoleh, biasanya butuh sentuhan
modifikasi, maka sentuhan itu perlu keterlibatan spesialis dan pembelajar lain.
Kemudian dalam pemilihan materi juga akan memerhatikan hak cipta dari materi
tersebut. Maka materi yang dipilih dalam pembelajaran yang akan dilakukan
adalah Model-model Pembelajaran Berbasis Komputer.
4.
Memanfaatkan Teknologi, Media dan Bahan Ajar
Tahap ini melibatkan perencanaan
pembelajaran oleh guru dalam memanfaatkan teknologi, media dan bahan ajar untuk
membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran. Untuk melakukan hal ini mengikuti
proses "5P": Preview teknologi, media dan bahan ajar, menyiapkan
(Prepare) lingkungan, menyiapkan (Prepare) peserta didik, dan memberikan
(Provide) pengalaman belajar.
a. Pratinjau Teknologi, Media dan Materi
Selama
proses seleksi anda telah mengidentifikasi teknologi, media dan materi yang
sesuai untuk audiensi dan tujuan belajar anda. Anda harus mempratinjau
teknologi dan media yang dipilih terkait dengan tujuan belajar. Tujuannya
adalah memilih bagian yang langsung selaras dengan mata pelajaran anda sebagai
missal jika mata pelajaran adalah tentang penggunaan preposisi yang tepat,
pratinjaulah beberapa program piranti lunak bahasa dan sastra untuk menemukan
aktifitas latihan dan praktik yang sesuai dengan tujuan anda. Anda kemudian
merancang mata pelajaran yang meliputi hanya bagian preposisi dari peranti
lunak tersebut ketimbang seluruh urutan yang ada. Demikian pula, jika
menggunakan sebuah video documenter, identifikasilah segmen-segmen yang
berhubungan langsung dengan mata pelajaran, mengingat video DVD memungkinkan
navigasi yang mudah bagi segmen sasaran.
b. Menyiapkan Teknologi, Media dan Materi
Selanjutnya kita harus menyiapkan teknologi, media dan materi yang akan
mendukung aktifitas pengajaran yang akan kita laksanakan. Kumpulkan seluruh
perlengkapan yang kita butuhkan dan tentukan urutan penggunaan materi
c. Menyiapkan Lingkungan
Dimana saja aktifitas belajar terjadi diruang kelas, laboratorium, pusat media
fasilitas harus diatur untuk penggunaan teknologi media, dan materi yang
efektif.
d. Menyiapkan Peserta didik
Penelitian mengenai belajar mengungkapkan dengan sangat jelas bahwa apa yang
dipelajari dari sebuah kegiatan sangat bergantung pada bagaimana peserta
belajar dipersiapkan untuk mata pelajaran tersebut.
e. Menyediakan Pengalaman Belajar
Jika pengalaman belajar
adalah yang berpusat pada guru, maka akan melibatkan presentasi, demonstrasi,
latihan, dan praktik atau tutorial. Jika menggunakan presentasi sebagai salah
satu strategi penting untuk mengikuti pandauan menggunakan kemampuan presentasi
di ruang kelas.
5.
Mengajak Partisipasi Siswa
Untuk menjadi efektif, pembelajaran harus melibatkan keaktifan peserta didik
secara mental. menyediakan kegiatan yang memungkinkan mereka untuk
mempraktekkan pengetahuan atau keterampilan baru dan menerima umpan balik pada
upaya mereka sebelum resmi dinilai. Praktek dapat melibatkan student
self-check, pembelajaran berbantuan komputer, kegiatan internet, atau latihan
kelompok. Umpan balik bisa berasal dari guru, komputer, siswa lain, atau evaluasi
diri.
a.
Latihan
Tujuan untuk mata pelajaran yang kita ajarkan dengan jelas menyatakan apa yang
semestinya dilakukan oleh para siswa kita sesuai dengan instruksi. Jadi penting
untuk mengharuskan siswa berpartisipasi melalui praktik langsung dengan
teknologi dan kemampuan baru.
1) Teknologi sebagai alat produksi
Salah
satu cara yang paling umum dalam menggunakan teknologi dan media sebagai sarana
yang mengharuskan partisipasi siswa adalah melalui penggunaan peranti
produktivitas. Ini karena penggunaan perangkat tersebut dapat memacu siswa
dalam pembelajaran, meningkatkan produktivitas dan mendorong kreatifitas.
2) Teknologi sebagai alat komunikasi
Sebagai contoh, jika menggunakan gambar
proyeksi berupa foto para siswa yang tinggal di Alaska, kita sebagai guru dapat
melibatkan para siswa dalam diskusi langsung dengan meminta mereka
membandingkan situasi terakhir mereka dengan siswa pada foto tersebut. Para
siswa kemudian bisa saja bertukar e-mail dengan para siswa di Alaska untuk
memperoleh pengetahuan pertama mengenai kehidupan mereka.
3) Teknologi sebagai alat penelitian
Penelitian telah menunjukkan
bahwa internet merupakan peranti komputer yang paling sering digunakan. Para
siswa memiliki akses instan ke sumber daya yang tak terbatas. Oleh karena itu,
mereka bisa dengan mudah “menempatkan, mengevaluasi, dan mengumpulkan informasi
dari berbagai sumber. Penelitian siswa sebaiknya diperluas juga untuk meliputi
informasi dari buku, Koran harian dan orang-orang. Penggunaan sumber daya yang
beragam akan lebih memastikan bahwa siswa tidak sekedar menyalin informasi
berbasis web ke dalam karya mereka.
4) Teknologi sebagai alat penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan
Para siswa sebelumnya belum pernah mengakses
data dan informasi yang begitu besar jumlahnya. Para siswa dari berbagai usia
sekarang mampu lebih teliti menguji informasi melalui berbagai perangkat.
Masalah yang mungkin saja ditangani para siswa melalui penggunaan teknologi
meliputi “apakah seseorang dengan suara terbanyak akan menang?” Untuk menjawab
pertanyaan tersebut siswa dapat mengunduh hasil pemilu ke dalam sebuah
spreadsheet untuk menguji suara elektroral yang dibandingkan dengan suara
pemilih.
5) Menggunakan peranti lunak pembelajaran untuk latihan
Peranti lunak pendidikan merupakan
salah satu sarana melibatkan para siswa dengan kemampuan yang beragam dalam
aktifitas belajar individual yang difokuskan pada kemampuan dan pengetahuan
dasar. Sebagian besar program peranti lunak pendidikan memungkinkan para siswa
untuk terlibat dalam aktifitas yang lebih menantang dengan melompati aktifitas
yang mengandung pengetahuan yang telah di kuasai para siswa.
6) Menggunakan media lainnya untuk latihan
Diskusi, kuis singkat, dan latihan penerapan,
bisa mungkin dilakukannya latihan dan umpan balik selama pengajaran. Aktifitas
tindak lanjut bisa menyediakan kesempatan lebih lanjut untuk keterlibatan aktif
para siswa.
b. Umpan Balik
Di semua kasus,
para siswa harus menerima umpan balik mengenai ketepatan respon mereka. Umpan
balik atau tanggapan bisa berasal dari guru atau para siswa yang bekerja di
dalam kelompok kecil dan saling memberi umpan balik. Umpan balik mungkin bisa
juga diperoleh melalui aktifitas periksa sendiri atau berasal dari komputer
atau mentor.
6. Evaluasi
dan Revisi
Setelah menerapkan pelajaran, evaluasi dampaknya terhadap belajar siswa.
Penilaian ini tidak hanya meneliti sejauh mana siswa telah mencapai tujuan
pembelajaran, tetapi juga meneliti keseluruhan proses pembelajaran dan dampak penggunaan teknologi dan media.
berdasarkan perbedaan antara tujuan dan hasil belajar siswa, direvisi rencana
pelajaran untuk mengatasi bidang yang menjadi perhatian.
a.
Menilai prestasi siswa
Metode dalam menilai prestasi bergantung pada sifat dan tujuan belajar.
Beberapa tujuan belajar mengharuskan kemampuan kognitif yang relative sederhana
sebagai contoh adalah bagaimana melihat siswa membedakan kata sifat dari kata
keterangan, atau merangkum prinsip deklarasi kemerdekaan. Tujuan belajar
seperti itu semua bermanfaat bagi ujian tertulis konvensional.
1) Penilaian
auntentik
Di sekolah, minat yang meningkat terhadap
penilaian autentik di pacu oleh komitmen menuju perspektif konstruktivis.
Penilaian autententik bisa digunakan untuk menilai kinerja atau produk tunggal,
produk unit, atau protofolio.
2) Penilaian
Portofolio
Portofolio
menilai kemampuan siswa untuk membuat produk nyata yang menggambarkan
pencapaian mereka terkait dengan analisis, sintesis, dan evaluasi. Komponen
kunci dari portofolio adalaha bahwa mereka mengharuskan rekleksi sendiri sesuai
yang ditampilkan di produk portofolio. Sebagai misal, jika siswa bisa memilih
fragmen karya yang menampilkan pencapaian sebuah tujuan belajar, mereka mungkin
saja meminta untuk menjelaskan kenapa mereka memilih fragmen tersebut dan
bagaimana itu menunjukkan bahwa mereka telah mempelajari pengetahuan dan
kemampuan sasaran.
Untuk menggunakan portofolio, mulailah dengan menentukan apakah kita akan
menggunakan format tradisional atau elektronik. Kemudian indentifikasikalah
jenis-jenis artefak yang akan menampilkan pencapaian siswa terkait standard dan
tujuan dan pilihlah atau kembangkan skala penilaian yang tepat.
Portofolio tradisional merupakan
kumpulan fisik dari karya para siswa, sementara portofolio elektronik merupakan
koleksi digital dari karya para siswa. Portofolio tradisional terdiri dari
salinan kertas dari karya para siswa, foto, video atau rekaman kaset audio.
Portofolio sering kali disimpan dalam penjepit dan kotak penyimpanan, yang
berpindah dari satu guru lainnya ketika para siswa naik tingkat.
Portofolio elektronik menyimpan seluruh
karya siswa dalam bentuk file digital. Portofolio elektronik bisa dibuat dengan
peranti lunak khusus, sebuah situs online, atau program dasar seperti power
point. Kekurangan dari portofolio elektronik adalah perlengkapan, akses,
keamanan dan waktu.
b. Evaluasi dan revisi stragetegi, teknologi dan media
Evaluasi juga meliputi penilaian strategi, teknologi dan media. Salah satu
komponen kunci evaluasi dan revisi sebuah mata pelajaran adalah masukan dari
pembelajar. Kita juga bisa mendapatkan umpan balik terkait dengan strategi
pengajaran dan penggunaan teknologi dan media melalui wawancara dan diskusi.
· Evaluasi guru
Salah satu komponen penting dari suasana
kelas manapun adalah guru, yang sebaiknya di evaluasi bersama dengan
komponen-komponen lainnya. Meskipun evaluasi atas pengajaran kita mungkin bisa
menimbulkan kekhawatiran.
Informasi yang dihasilkan akan
memberikan umpan balik yang bagus sekali untuk menangani area-araea yang butuh
pengembangan dan untuk mengetahui area-area pangajaran yang berkualitas tinggi
terdapat empat jenis dasar evaluasi guru: diri sendiri, siswa, rekan guru, dan
administrator.
· Revisi strategi, teknologi dan
media.
Tahap terakhir dari siklus pengajaran adalah duduk dan melihat data penilaian
dan evaluasi. Dimana terdapat perbedaan antara yang kita inginkan untuk terjadi
dan apa yang memang terjadi.
C.
PENERAPAN MODEL ASSURE
Rancangan pembelajaran menggunakan model ASSURE
digunakan pada proses pembelajaran mata pelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi kelas X dengan materi perangkat keras komputer. Adapun
rancangan pembelajarannya adalah sebagai berikut:
1. Analisis Pebelajar
a. Karakteristik
umum (general characeristics)
Siswa
kelas X SMA N 1 Sungai Rumbai pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi rata-rata siswanya berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah. Jumlah
siswa kelas X rata-rata 32
orang dengan jumlah rombongan belajar 6 lokal.
2. Merumuskan
standar dan tujuan
Setelah melakukan
pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ini diharapkan siswa kelas X
mampu mengenali perangkat keras computer.
3.
Memilih
strategi, teknologi, media dan materi
a. Memilih
strategi
Strategi yang digunakan pada pembelajaran TIK Kelas X SMA N 1 Sungai Rumbai adalah
strategi demonstrasi langsung yang
berpusat pada guru, agar pebelajar memperoleh pengalaman nyata bagaimana mengenali
perangkat keras computer. Selain itu juga menggunakan strategi yang berpusat
pada siswa, siswa melakukan praktik langsung.
4.
Memanfaatkan
teknologi media dan materi
Penggunaan teknologi dan
media pada pembelajaran TIK kelas X SMA N 1 Sungai Rumbai menggunakan teknologi
komputer yang berisi aplikasi software, siswa menggunakan komputer yang ada
dilaboratorium komputer dengan mem\lihat langsung semua perangkat keras computer.
5.
Evaluasi dan Revisi
Pada
tahap evauasi, ada dua jenis evaluasi yang akan dilakukan yaitu evaluasi
rancangan pembelajarandan evaluasi hasil belajar, dilihat seberapa tercapainya
tujuan pembelajaran.
BAB III
RANCANGAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Rancangan
rencana pelaksanann pembelajaran TIK Kelas X SMA N 1 Sungai Rumbai.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MODEL ASSURE
Mata Pelajaran : Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Kelas / Semester : X / 1 (SATU)
Waktu : 4 x 45 menit
Standar Kompetensi : 1. Melakukan Operasi Dasar Komputer
Satuan Pendidikan : SMA N 1 Sungai Rumbai Dharmasraya
A. ANALISIS SISWA
Peserta :
- Siswa kelas X SMA N 1 Sungai Rumbai
- Siswa berasal dan berdomisili di daerah dan merupakan penduduk asli sehingga memiliki kebudayaan yang sama.
- Siswa dominan berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah.
Prasyarat :
- Siswa sudah memahami perangkat keras komputer
- Siswa sudah mampu membedakan masing-masing perangkat
B.
KOMPETENSI DASAR
1.1. Menggunakan perangkat lunak beberapa program aplikasi
C.
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.2.1. Menoperasikan Disk Operating Sistem
1.2.2. Mengoperasikan beberapa
program aplikasi
D.
TUJUAN
PEMBELAJARAN
a. Setelah
proses pembelajaran siswa dapat menjelaskan kembali fungsi dari DOS
b. Siswa
dapat mengoperasikan DOS
c.
Siswa
dapat mengoperasikan direktory dari DOS
d.
Siswa
dapat memberikan contoh beberapa program aplikasi
e. Siswa dapat menjalankan salah satu program
aplikasi
Karakter
siswa yang diharapkan :
§ Disiplin,
Kerja keras, Kreatif, Rasa ingin tahu, Cinta Tanah air, Menghargai prestasi,
Bersahabat, Cinta damai, Gemar membaca, Tanggung jawab.
Kreatif
:
§ Percaya
diri, Berorientasi tugas dan hasil, Berani mengambil resiko, Berorientasi ke
masa depan
E.
MATERI PEMBELAJARAN
- Disk Operating Sistem (DOS)
- Program Aplikasi
- Paket Program
F.
MODEL PEMBELAJARAN
- Model pembelajaran kooperatif
- Model pembelajaran langsung
G.
SUMBER BELAJAR
- Buku pegangan siswa (1) Penerbit Erlangga Karya Sadiman, S.Pd
- Seperangkat computer
- LCD
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka
|
Terstruktur
|
Mandiri
|
·
Menggunakan
perangkat lunak beberapa program aplikasi
|
· Memperagakan beberapa operasi dalam DOS
· Memperagakan cara menjalankanbeberapa
program aplikasi
|
· Siswa dapat Mengoperasikan Disk
operating Sistem
· Siswa dapat Mengoperasikan beberapa
program aplikasi
|
H.
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
1. Pendahuluan
1.
Menyampaikan
kompetensi dasar dan indicator pembelajaran
2.
Apersepsi
tentang bagaimana cara mengoperasikan komputer dan metoda yang dipelajari dari
2 pertemuan sebelumnya
3.
Motivasi
tentang keistimewaan program cara kerja komputer
2. Kegiatan Inti
Pertemuan
pertama (2 jam pelajaran)
Eksplorasi
Dalam kegiatan
eksplorasi :
· Melalui informasi melalui LCD guru
menjelaskan fungsi dari DOS
· Guru memberikan contoh cara masuk ke DOS
· Siswa mengikuti apa yang dilakukan guru
· Guru menjelaskan cara membuat sub
direktory, mengcopy dokumen, menghapus direktory, mengubah nama dokumen,
menghapus dokumen, memformat disket
Elaborasi
Dalam kegiatan
elaborasi,
· Siswa berlatih untuk membuat sub direktory, mengcopy dokumen,
menghapus direktory, mengubah nama dokumen, menghapus dokumen, memformat disket
sesuai dengan yang buku pedoman atau soal yang ditampilankan di layar LCD atau
di tuliskan di papan tulis.
· Guru memberikan tugas untuk pertemuan berikutnya, siswa
diminta untuk mencari referensi tentang program aplikasi, program bahasa
pemrogaran dan paket program
Pertemuan kedua
(2 jam pelajaran)
Eksplorasi
Dalam kegiatan
eksplorasi :
Siswa di bagi menjadi kelompok-kelompok
kecil dengan anggota 3 orang, setiap kelompok diberikan masalah program
aplikasi, program bahasa pemrogaran dan paket program
Elaborasi
Dalam kegiatan
elaborasi,
- Siswa diminta untuk mendiskusikan masalah yang telah diberikan dengan mencocokan, membahas dan menyesuaikan dengan sumber bacaan yang mereka peroleh pada pertemuan sebelumnya
- Guru memantau suasana diskusi, dan mengingatkan cara diskusi yang baik agar semua anggota diskusi dapat berperan secara aktif
- Setelah berjalan kira-kiran 20 menit, satu persatu kelompok diminta untuk maju dan mempresentasikan hasil diskusinya
- Kelompok yang lain diminta untuk memberikan tanggapan, pertanyaan, sanggahan dan penyempurnaan jawaban.
- Guru memberikan penilaian pada aktifitas siswa pada saat diskusi
- Setelah semua kelompok mempresentasikan maka guru memberikan penguatan-penguatan terhadap jawaban yang masih kurang sempurna.
Konfirmasi
Dalam kegiatan
konfirmasi, Siswa:
· Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan: Disiplin,
Kerja keras, Kreatif, Rasa ingin tahu, Cinta Tanah air.);
· Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Menghargai
prestasi, Bersahabat, Cinta damai, Gemar membaca, Tanggung jawab,);
3. Penutup
- Dengan bimbingan guru siswa diajak untuk menyimpulkan jawab. (nilai yang ditanamkan: Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Rasa ingin tahu, Cinta Tanah air, Menghargai prestasi, Bersahabat, Cinta damai, Gemar membaca, Tanggung jawab.);
- Guru memberikan soal latihan untuk menguji sekitar Indikator Pencapaian Kompetensi. (nilai yang ditanamkan: Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Rasa ingin tahu, Cinta Tanah air, Menghargai prestasi, Bersahabat, Cinta damai, Gemar membaca, Tanggung jawab.);
I.
PENILAIAN
·
Untuk menilai ranah pengetahuan siswa dilakukan
dengan memberikan soal latihan seperti berikut ini, dengan pemberian skor
setiap soal antara 1 – 100
- Apa yang dimaksud Sistem Operasi, jelaskan dan berikan contoh sistem operasi yang sekarang ada !
- Jelaskan apa yang dimaksud dengan booting dan ada berapa jenis cara booting !
- Pada MS. DOS ada dua macam perintah yaitu perintah internal dan perintah ekstenal jelaskan apa maksudnya dan berikan contoh perintah tersebut !
- Jika ingin membuat direktori Data Komputer dari my dokumen, kemudian di dalam di direktori Data Komputer ingin di buat sub diirektory DOS, WORD, dan EXCEL bagaimana prosedurnya ?
- Dari soal no. 4 jika semua dokumen yang berakhiran DOC ada pada directory my dokumen akan dipindahkan ke direktori WORD bagaimana prosedurnya ?
- Bagaimana untuk (a) mengganti SAYA.HTML menjadi KOE.HTML
- File KOE.HTML akan digandakan ke drive A dengan nama INDAH.HTML bagaimana prosedurnya ?
- Apa tujuan dan pemformatan disket dan jelaskan jika disket yang ada di drive B akan diformat sekaligus diisi dengan sistem ?
- Jelaskan apa yang dimaksud dengan program aplikasi dan berikan contohnya !
- Apa keunggulan dari paket program ?
·
Untuk
penilaian kerja dilihat dari hasil diskusi setiap kelompok
Kelompok
: -
Nama
anggota : 1. ______________
4. _______________
2.
______________ 5. ______________
3.
_______________
No
|
Bidang Penilaian
|
Skor
|
|||
Sangat Baik
|
Baik
|
Sedang
|
Kurang
|
||
1
|
Kerjasama kelompok
|
|
|
|
|
2
|
Mengajukan pertanyaan
|
|
|
|
|
3
|
Menjawab pertanyaan
|
|
|
|
|
4
|
Menjawab pertanyaan dengan benar
|
|
|
|
|
5
|
Penyebararan partisipasi
|
|
|
|
|
Rata-rata
|
|
|
|
|
Kriteria
Sangat baik >= 12 kali konversi nilai >90
Baik >= 8 kali konversi
nilai 90 – 80
Cukup >= 6 kali konversi
nilai 80 – 70
Kurang < 6 kali konversi
nilai 40 – 60
Mengetahui,
Kepala SMA N 1 Sungai Rumbai
Syofianti
Engraini M.Pd
NIP/NIK : 197008081997022002
|
|
Sungai Rumbai , 29 Mei 2013
Guru mapel TIK
Ayu
Mustika Sari S.Pd
NIP/NIK : ....................................
|
BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa dalam merancang pembelajaran pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi dapat menggunakan model pembelajaran ASSURE. Karena model ASSURE
dapat tersusun secara sistematis sehingga dapat membantu guru tahap demi tahap
dalam merencanakan kegiatan pembelajaran seperti menganalisis siswa, membantu
bagaimana menentukan tujuan, memilih media-teknologi-strategi-materi,
menggunakan media-teknologi-strategi-materi, bagaimana membuat siswa
berpartisipasi aktif sampai menilai dan merevisi kegiatan yang telah
berlangsung.
DAFTAR RUJUKAN
Smaldino,Heinich, Molenda, Russel
.(2008). Instructional Media And Technologies For Learning, (9th
edition), New York : Macmillan Publishing Company.
Smaldino, Lowther dan Russel .(2012). Instructional
Technologies Media And For Learning, (10th edition), Boston
: Pearson Education.
izin memodifikasi
AntwoordVee uit