Maandag 03 Junie 2013

Model Pembelajaran dengan Model ASSURE




 Nama : Ayu Mustika Sari S.Pd
 Nim    : 1203730/TP.A 2012
 BAB I
PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang Masalah

 “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Berdasarkan pengertian pendidikan di atas terlihat bahwa proses pembelajaran itu tidak hanya sekedar transfer ilmu dari pendidik kepada siswa saja akan tetapi bagaimana pendidikan itu mampu memfasilitasi siswa untuk memiliki ilmu pengetahuan, sikap, kepribadian dan kemandirian. Oleh karena itu pelaksanaan pendidikan selayaknya dilakukan untuk mengembangkan kemampuan dan watak serta martabat bangsa. Pelaksanaan pendidikan menurut Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 (PP No. 19 tahun 2005) pasal 19 ayat 1 menyebutkan bahwa:

Sondag 12 Mei 2013

MANFAAT TEORI BELAJAR BAGI PENDIDIK PROFESIONAL


 
BAB I
PENDAHULUAN


A.                Latar Belakang Masalah
Pengajaran identik dengan pendidikan. Proses pengajaran adalah proses pendidikan. Setiap kegiatan pengajaran adalah untuk mencapai tujuan pendidikan. Pengajaran adalah suatu proses aktivitas mengajar dan belajar, didalamnya terdapat dua subjek yang saling terlibat, yaitu guru dan peserta didik. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam melaksanakan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Adanya proses yang panjang dan tertata dengan rapi serta berjenjang akan memungkinkan belajar menjadi lebih baik dan efisien.

KONTEKS SOSIAL PEMBANGUNAN KURIKULUM


KONTEKS SOSIAL PEMBANGUNAN KURIKULUM
PEMBELAJARAN UNTUK SISWA (PENTING)

Keragaman dan kebutuhan khusus dari semua siswa, menyarankan kurikulum dibedakan. Telah ada perdebatan di kalangan pendidik tentang masalah ini, membahas tentang  pertanyaan! Tentang keadilan sosial, tentang tujuan pendidikan dalam masyarakat demokratis dan tentang peran sekolah dalam mempersiapkan siswa, mulai dari sebelum sekolah sampai sekolah pilihan.
Seorang siswa hendakanya memiliki kesempatan untuk sukses, dan untuk itu hendaknya sekolah dapat menghantarkan anak pada kesempatan itu dengan bermodalkan jenis pengetahuan dan skil. Pengetahuan dan skil akan mempersiapkan mereka utuk berpartisipasi dalam masyarakat dan dalam perekonomian. Terlepasa dari mana mereka tinggal, sejarah keluarga mereka, jenis kelamin mereka , ras, etnis atau sekolah yang mereka hadiri.

Dasar-dasar Kurikulum


BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang

Pada makalah ini kita akan membahas mengenai kekuatan utama yang mempengaruhi dan membentuk konten atau teori kurikum yang disebut dengan “Dasar-dasar Kurikulum”.
Kekuatan yang berpengaruh besar terhadap konsep  dan aplikasi kurikulum  yaitu  filsafat, hakekat ilmu pengetahuan, kebudayaan, individu dan  teori-teori belajar. Asumsi yang berbeda terhadap ilmu pengetahuan, hakekat masyarakat, hakekat pelajar serta teori belajar akan menimbulkan tekanan kurikulmum yang berbeda-beda.
Pada makalah ini akan membahas mengenai dasar-dasar filosofis kurikulum  yang sebagian besar memuat tentang ilmu pengetahuan, (epistimologi).

Analisi Konten dan Tugas


A. PENDAHULUAN
Konten dalam disain pembelajaran merupakan materi atau isi mata pelajaran, guna menumbuhkembangkan pengetahuan yang terkandung didalamnya. Sementara itu analisis tugas merupakan kegiatan-kegiatan latihan atau tugas, diperlukan untuk menemukan cara yang efektif guna mencapai tujuan mata pelajaran. Konten dan analisis tugas menjadi hal yang saling terkait jika dilihat dari siklus kegiatan pembelajaran. Guru sebagai desainer harus lebih mengenal komponen dasar yang berperan dalam pembelajaran.

PENELITIAN TP


BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Bclakang
Analisi jalur merupakan pengembangan statistik / regresi, sehingga analisis regresi dapat dikatakan sebagai bentuk kbusus I analisis jalur. Analisis jalur digunakan untuk melukiskan dan menguji model hubungan antar variabel yang berbcntuk sebab akibat (Sugiyono: 2009).
Teknik analisis jalur, yang dikembangkan oleh Sewal Wright di tahun 1934, sebenarnya merupakan pengembangan korelasi yang diuraikan menjadi beberapa interpretasi akibat yang ditimbulkannya. Lebih lanjut, anaiisis jalur mempunyai kedekatan dengan regresi berganda, atau dengan kata lain, l'egresi berganda merupakan bentuk khsus dari anaiisis jalur. Teknik ini juga dikenal sebagai modal sebab akibat (causing modeling).
B. Tujuan
1)  Memahami bagaimana statistik analisis jalur.
2)  Mampu mengaplikasikan bagaiman hubungan antara regresi korelasi dengan regresi ganda.
3)  Mampu mengaplikasikan regresi sederhana dan ganda serta bisa melakukan anaiisis jalur.
4)  Mampu membuat anaiisis jalur.