Sondag 12 Mei 2013

Analisi Konten dan Tugas


A. PENDAHULUAN
Konten dalam disain pembelajaran merupakan materi atau isi mata pelajaran, guna menumbuhkembangkan pengetahuan yang terkandung didalamnya. Sementara itu analisis tugas merupakan kegiatan-kegiatan latihan atau tugas, diperlukan untuk menemukan cara yang efektif guna mencapai tujuan mata pelajaran. Konten dan analisis tugas menjadi hal yang saling terkait jika dilihat dari siklus kegiatan pembelajaran. Guru sebagai desainer harus lebih mengenal komponen dasar yang berperan dalam pembelajaran.

 B. KONTEN
Ada 6 komponen dasar dalam pembelajaran:
  1. Pebelajar
  2. Tujuan pembelajaran
  3. Analisis pembelajaran
  4. Strategi pembelajaran
  5. Bahan ajar
  6. Penilaian belajar
(Dewi, 2007, hal. 37)
Dikaitkan dengan siklus pembelajaran (pengembangan, pelaksanaan dan evaluasi) maka keenam komponen dasar diatas merupakan suatu pijakan bagi isi mata ajar/konten. Konten dalam siklus pembelajaran secara menyeluruh guna pencapaian tujuan instruksional berupa kognitif, afektif dan psikomotor dapat mencakup (ragam pengetahuan,sifat pengetahuan, jenjang belajar dan kompetensi, teknik penyajian dan konteks ragam pengetahuan):
 1. Ragam pengetahuan
Ilmu atau ilmu pengetahuan berdasarkan teori informasi dapat dipilah, dikaji karakteristiknya dan dilaksanakan melalui pengelompokkan jenis ilmu berdasarkan struktur didalamnya serta jenjang atau tingkat pemahamannya bagi proses belajar seseorang.
Tabel 1. Tentang ragam pengetahuan menurut para pakar (Dewi, 2007. Hal 83)
Ragam
Merril (1983)
Kemp, dkk (1994)
Andreson & Krathwolh (eds, 2001)
Romiszowski (1981)
Istilah
Type of content(jenis)
Content struktures (struktur)
Knowledge Dimension (Dimensi Pengetahuan)
Knowledge Categories (Kategoripengetahuan)
Fakta
Ya
Ya
Ya
Ya
Konsep
Ya
Ya
Ya
Ya
Prinsip
Ya
Ya
Tidak
Ya
Prosedur
Ya
Ya
Ya
Ya
Kemampuanantar pribadi/sosial
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Sikap
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Metakognitif
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Motorik
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
2. Sifat pengetahuan3. Jenjang belajar dan kompetensi
Merril dalam matriksnya tentang jenjang belajar menjelaskan proses berfikir seseorang dikelompokkan menjadi, mengingat, menggunakan/menerapkan dan menemukan. Sedangkan Krathwolh & Anderson, dkk merumuskan dengan mengingat, mengerti, menerapkan, menganalisis, menilai dan berkreasi.
Dalam kawasan kognitif tujuan pendidikan dibagi menjadi enam jenjang, yaitu, pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Menurut Bloom dalam Suparman (2001, hal. 79), bahwa keenam jenjang tersebut bersifat hirakikal dimuai dari jenjang  yang paling bawah yaitu pengetahuan sampai ke jenjang paling tinggi yaitu evaluasi. Artinya, jenjang dibawah menjadi prasyarat untuk diatasnya.
4. Teknik penyajian
Dalam hal teknik penyajian, hasil kajian membantu para pakar bidang ilmu untuk memikirkan bagimana menyajikan pengetahuan tersebut kepada peserta didik agar mudah dipahami dan digunakan dalam jangka waktu yang lama. Teknik penyajian yang diterapkan adalah penyajian contoh dan penyajian berpola.
5. Konteks ragam pengetahuan
Setiap mata pelajaran tertentu dikembangkan sebagai pengetahuan. Pengetahuan seringkali dikaitkan dengan keahlian, strategi pembelajaran serta mata pelajaran dan perbedaan individu (dalam hal ini potensi seseorang).
C. ANALISIS TUGAS
Analisis belajar khususnya atau learning task analysis, terkait dengan sifat pengetahuan, jenjang belajar dan kompetensi, apakah yang paling mudah atau pengetahuan yang paling sulit, apakah mulai dari jenjang yang paling bawah (mengingat) sampai pada jenjang yang paling tinggi seperti menilai dan berkreasi. Analisis tugas adalah proses menjabarkan prilaku umum menjadi prilaku khusus yang tersusun secara logis dan sistematis. Kegiatan ini harus dapat mengidentifikasi prilaku-prilaku khusus yang dapat menggambarkan prilaku umum secara terperinci, langkah-langkah yang digunakan harus tepat dan akurat.
          Analisis tugas bertujuan guna menentukan bagian-bagian tugas, informasi yang dibutuhkan/diperlukan, input serta masukan dalam pengambilan keputusan untuk menerapkan konten pembelajaran, sehingga menghasilkan pembelajaran yang efisien dan tepat sasaran.
Analisa tugas meliputi:
  1. Sumber informasi, adalah para pakar yang memiliki pengalaman praktis dalam suatu keterampilan serta mempunyai informasi mutakhir tentang teknik dan peralatan yang dibutuhkan.
  2. Merinci tugas, adalah kegiatan yang dilakukan untuk mempelajari apa yang harus dilaksanakan untuk menyelesaikan sebuah tugas.
  3. Membuat diagram alur, diagram alur disebut juga pohon keputusan atau algoritma. Diagram alur adalah urutan pelaksanaan tugas menurut data yang dikumpulkan. Kemudian bisa dilanjutkan dengan membuat bagan/skema berjenjang. Skema berjenjang dimulai dari bawah dengan konten yang lebih mudah, kemudian berurut jenjang keatas, mencerminkan makin keatas semakin sulit dalam rentangn waktu yang telah disediakan.
Analisa tugas mencakup penentuan dan penegasan pengetahuan dasar yang berhubungan antara bagian-bagian tugas. Ada 2 jenis pengelompokkan tugas, (1) Pengetahuan yang berhubungan dengan tugas-tugas khusus, (2) Tugas umum atau isi pengetahuan ang diterapkan terhadap sejumlah tugas.
Disamping jenis pengelompokkan tugas, ada tiga jenis analisis menurut Sells (1998),yaitu analisis kebutuhan, analisis tugas dan analisis pembelajaran, yaitu sbb:



Skema 3. Analisis
          Kalau diamati emapat sifat pengetahuan, yaitu meliputi (1) pengetahuan inti, (2) pengetahuan prasyarat, (3) pengetahuan lanjutan, dan (4) pengetahuan pendukung, maka dalam analisis tugas perlu dicermati satu persatu sebagai berikut (Dewi, 2007, hal. 93):
Pengetahuan inti
Yaitu pengetahuan yang menjadi tumouan untuk penguasaan kompetensi dasar tertentu. Tanpa pemahaman pengetahuan inti, peserta didik tidak mungkin dapat menguasai kompetensi.pengetahuan inti berisi pengetahuan utama yang harus dikuasai.
Pengetahuan prsyarat
Berarti pengetahuan yang menjadi landasan berfikir pengetahuan inti yang benar-benar harus dikuasai sebelum pengetahuan inti tersebut dipelajari. Kemampuan prasyarat ini  harus sudah mengendap sedini mungkin sebelum pengetahuan inti diberikan.
Pengetahuan lanjutan
Jenjang pengetahuan yang lebih sulit dan mendalam. Tentunya penyampaian pengetahuan lanjutan diberikan kalau pengetahuan inti sudah benar-benar dikuasai.
Pengetahuan pendukung
Hanya sebagai pengayaan pengetahuan inti dan lanjutan dikuasai, tidak tergantungatassalah satu sifat pengetahuan lainnya.
Referensi:
Prawiradilaga, Dewi Salam. (2007). Prinsip Disain Pembelajaran. Kencana dan UNJ Jakarta.
Suparman, M. Atwi. (2001). Disain Instruksional. PAU-PPAI. Universitas Terbuka. Jakarta.
http://tepenr06.wordpress.com/2011/09/21/analisi-konten-dan-tugas/#more-167

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking