A. PENDAHULUAN
Konten
dalam disain pembelajaran merupakan materi atau isi mata pelajaran, guna
menumbuhkembangkan pengetahuan yang terkandung didalamnya. Sementara itu
analisis tugas merupakan kegiatan-kegiatan latihan atau tugas, diperlukan untuk
menemukan cara yang efektif guna mencapai tujuan mata pelajaran. Konten dan
analisis tugas menjadi hal yang saling terkait jika dilihat dari siklus
kegiatan pembelajaran. Guru sebagai desainer harus lebih mengenal komponen
dasar yang berperan dalam pembelajaran.
B. KONTEN
Ada 6 komponen dasar dalam
pembelajaran:
- Pebelajar
- Tujuan pembelajaran
- Analisis pembelajaran
- Strategi pembelajaran
- Bahan ajar
- Penilaian belajar
(Dewi, 2007, hal. 37)
Dikaitkan
dengan siklus pembelajaran (pengembangan, pelaksanaan dan evaluasi) maka keenam
komponen dasar diatas merupakan suatu pijakan bagi isi mata ajar/konten. Konten
dalam siklus pembelajaran secara menyeluruh guna pencapaian tujuan
instruksional berupa kognitif, afektif dan psikomotor dapat mencakup (ragam
pengetahuan,sifat pengetahuan, jenjang belajar dan kompetensi, teknik penyajian
dan konteks ragam pengetahuan):
1. Ragam pengetahuan
Ilmu
atau ilmu pengetahuan berdasarkan teori informasi dapat dipilah, dikaji
karakteristiknya dan dilaksanakan melalui pengelompokkan jenis ilmu berdasarkan
struktur didalamnya serta jenjang atau tingkat pemahamannya bagi proses belajar
seseorang.
Tabel 1. Tentang ragam pengetahuan
menurut para pakar (Dewi, 2007. Hal 83)
Ragam
|
Merril (1983)
|
Kemp, dkk (1994)
|
Andreson & Krathwolh (eds,
2001)
|
Romiszowski (1981)
|
Istilah
|
Type of content(jenis)
|
Content struktures (struktur)
|
Knowledge Dimension (Dimensi
Pengetahuan)
|
Knowledge Categories
(Kategoripengetahuan)
|
Fakta
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Konsep
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Prinsip
|
Ya
|
Ya
|
Tidak
|
Ya
|
Prosedur
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Kemampuanantar pribadi/sosial
|
Tidak
|
Ya
|
Tidak
|
Ya
|
Sikap
|
Tidak
|
Ya
|
Tidak
|
Ya
|
Metakognitif
|
Tidak
|
Tidak
|
Ya
|
Ya
|
Motorik
|
Tidak
|
Tidak
|
Tidak
|
Ya
|
2. Sifat pengetahuan3. Jenjang
belajar dan kompetensi
Merril
dalam matriksnya tentang jenjang belajar menjelaskan proses berfikir seseorang
dikelompokkan menjadi, mengingat, menggunakan/menerapkan dan menemukan.
Sedangkan Krathwolh & Anderson, dkk merumuskan dengan mengingat, mengerti,
menerapkan, menganalisis, menilai dan berkreasi.
Dalam
kawasan kognitif tujuan pendidikan dibagi menjadi enam jenjang, yaitu,
pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Menurut
Bloom dalam Suparman (2001, hal. 79), bahwa keenam jenjang tersebut bersifat
hirakikal dimuai dari jenjang yang paling bawah yaitu pengetahuan sampai
ke jenjang paling tinggi yaitu evaluasi. Artinya, jenjang dibawah menjadi
prasyarat untuk diatasnya.
4. Teknik penyajian
Dalam
hal teknik penyajian, hasil kajian membantu para pakar bidang ilmu untuk
memikirkan bagimana menyajikan pengetahuan tersebut kepada peserta didik agar
mudah dipahami dan digunakan dalam jangka waktu yang lama. Teknik penyajian
yang diterapkan adalah penyajian contoh dan penyajian berpola.
5. Konteks ragam pengetahuan
Setiap mata pelajaran tertentu
dikembangkan sebagai pengetahuan. Pengetahuan seringkali dikaitkan dengan
keahlian, strategi pembelajaran serta mata pelajaran dan perbedaan individu
(dalam hal ini potensi seseorang).
C. ANALISIS TUGAS
Analisis
belajar khususnya atau learning task analysis, terkait dengan sifat
pengetahuan, jenjang belajar dan kompetensi, apakah yang paling mudah atau
pengetahuan yang paling sulit, apakah mulai dari jenjang yang paling bawah
(mengingat) sampai pada jenjang yang paling tinggi seperti menilai dan
berkreasi. Analisis tugas adalah proses menjabarkan prilaku umum menjadi
prilaku khusus yang tersusun secara logis dan sistematis. Kegiatan ini harus
dapat mengidentifikasi prilaku-prilaku khusus yang dapat menggambarkan prilaku
umum secara terperinci, langkah-langkah yang digunakan harus tepat dan akurat.
Analisis tugas bertujuan guna menentukan bagian-bagian tugas, informasi yang
dibutuhkan/diperlukan, input serta masukan dalam pengambilan keputusan untuk
menerapkan konten pembelajaran, sehingga menghasilkan pembelajaran yang efisien
dan tepat sasaran.
Analisa tugas meliputi:
- Sumber informasi, adalah para pakar yang memiliki pengalaman praktis dalam suatu keterampilan serta mempunyai informasi mutakhir tentang teknik dan peralatan yang dibutuhkan.
- Merinci tugas, adalah kegiatan yang dilakukan untuk mempelajari apa yang harus dilaksanakan untuk menyelesaikan sebuah tugas.
- Membuat diagram alur, diagram alur disebut juga pohon keputusan atau algoritma. Diagram alur adalah urutan pelaksanaan tugas menurut data yang dikumpulkan. Kemudian bisa dilanjutkan dengan membuat bagan/skema berjenjang. Skema berjenjang dimulai dari bawah dengan konten yang lebih mudah, kemudian berurut jenjang keatas, mencerminkan makin keatas semakin sulit dalam rentangn waktu yang telah disediakan.
Analisa
tugas mencakup penentuan dan penegasan pengetahuan dasar yang berhubungan
antara bagian-bagian tugas. Ada 2 jenis pengelompokkan tugas, (1) Pengetahuan
yang berhubungan dengan tugas-tugas khusus, (2) Tugas umum atau isi pengetahuan
ang diterapkan terhadap sejumlah tugas.
Disamping
jenis pengelompokkan tugas, ada tiga jenis analisis menurut Sells (1998),yaitu
analisis kebutuhan, analisis tugas dan analisis pembelajaran, yaitu sbb:
Skema 3. Analisis
Kalau diamati emapat sifat pengetahuan, yaitu meliputi (1) pengetahuan inti,
(2) pengetahuan prasyarat, (3) pengetahuan lanjutan, dan (4) pengetahuan
pendukung, maka dalam analisis tugas perlu dicermati satu persatu sebagai
berikut (Dewi, 2007, hal. 93):
Pengetahuan inti
Yaitu pengetahuan yang menjadi
tumouan untuk penguasaan kompetensi dasar tertentu. Tanpa pemahaman pengetahuan
inti, peserta didik tidak mungkin dapat menguasai kompetensi.pengetahuan inti
berisi pengetahuan utama yang harus dikuasai.
Pengetahuan prsyarat
Berarti pengetahuan yang menjadi
landasan berfikir pengetahuan inti yang benar-benar harus dikuasai sebelum
pengetahuan inti tersebut dipelajari. Kemampuan prasyarat ini harus sudah
mengendap sedini mungkin sebelum pengetahuan inti diberikan.
Pengetahuan lanjutan
Jenjang pengetahuan yang lebih sulit
dan mendalam. Tentunya penyampaian pengetahuan lanjutan diberikan kalau
pengetahuan inti sudah benar-benar dikuasai.
Pengetahuan pendukung
Hanya sebagai pengayaan pengetahuan
inti dan lanjutan dikuasai, tidak tergantungatassalah satu sifat pengetahuan
lainnya.
Referensi:
Prawiradilaga, Dewi Salam. (2007).
Prinsip Disain Pembelajaran. Kencana dan UNJ Jakarta.
Suparman, M. Atwi. (2001). Disain
Instruksional. PAU-PPAI. Universitas Terbuka. Jakarta.
http://tepenr06.wordpress.com/2011/09/21/analisi-konten-dan-tugas/#more-167
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking