BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada makalah ini kita akan membahas
mengenai kekuatan utama yang mempengaruhi dan membentuk konten atau teori
kurikum yang disebut dengan “Dasar-dasar Kurikulum”.
Kekuatan yang berpengaruh besar
terhadap konsep dan aplikasi kurikulum yaitu
filsafat, hakekat ilmu pengetahuan, kebudayaan, individu dan teori-teori belajar. Asumsi yang berbeda
terhadap ilmu pengetahuan, hakekat masyarakat, hakekat pelajar serta teori
belajar akan menimbulkan tekanan kurikulmum yang berbeda-beda.
Pada makalah ini akan membahas
mengenai dasar-dasar filosofis kurikulum
yang sebagian besar memuat tentang ilmu pengetahuan, (epistimologi).
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Dasar-Dasar Kurikulum
Yang dimaksud dengan
dasar-dasar kurikum adalah kekuatan-kekuatan utama yang mempengaruhi dan
membentuk konten atau teori kurikulum, serta susunan atau organisasi kurikulum.
Dasar-dasar kurikulum bisa juga disebut sebagai sumber atau penentu kurikulum.
Para ahli berpendapat
mengenai apa yang dimaksud dengan dasar-dasar kurikum yaitu filsafat, hakekat
ilmu pengetahuan, masyarakat, kebudayaan, individu dan teori-teori belajar.
B.
Hakekat Ilmu Pengetahuan
Filsafat terletak pada titik sentral
dalam dunia pendidikan. Filsafat berusaha memperoleh ilmu pengetahuan yang
bermanfaat bagi kehidupan yang baik. Filsafat membantu manusia menetapkan
keputusan-keputusan yang tepat bagi kesejahteraan hidupnya.
1.
Filsafat Kurikulum
Setiap masyarakat disatukan oleh
suatu “filsafat hidup” yang dipedomani setiap angota masyarakat itu untuk
menuju suatu kehidupan yang baik. Hakekat utama “filsafat hidup” yang ingin
dimasukkan kedalam kurikulum adalah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu,
karakteritis ilmu pengetahuan perlu dipahami para ahli kurikulum. Ada tiga
kategori filsafat yang sangat erat dengan pengambilan keputusan kurikulum,
yaitu (1) otologi, hakekat realita (2) epistimologi hakekat ilmu pengetahuan
(3) aksiologi hakekat nilai.
a.
Ontologi
Berdasarkan kurikulum otology ini cenderung bersifat “belajar verbal”
pemompaan data, informasi, pelajaran eksakta, serta pekerjaan nyata
dilaboratorium dan bengkel. Zais mengelompokkan aliran ontology menjadi 3 aliran besar berupa sumber-sumber realita
yaitu :
1)
Ontologi Supernatural
Pada ontology
ini sumber realita berapa pada daerah supernatural yaitu daerah sipiritual
ketuhanan.
2)
Ontologi Bumi
Pada otologi
ini sumber realita tertumpu pada asumsi bahwa realita itu berada dibumi,
sekitar tempat manusia itu hidup.
3)
Ontologi Manusia
Otologi ini berdasarkan pikiran, yang berasumsi bahwa realita bertengger
dalam pengalaman manusia.
b.
Episistimologi
Epistimologi adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan hakekat ilmu
pengetahuan dan cara memperoleh pengetahuan. Epistimologi berusaha menjawab
pertanyaan, “apa kebenaran itu? bagaimana kita mengetahui kebenaran?
c.
Aksiologi
Aksilogi menyangkut pembicaraan
tentang nilai. Cabang filsafat ini berusaha menjawab pertanyaan, “apa yang
bagus itu? Apa yang baik dilakukan orang?”. Aksiologi mencangkup dua kategori
utama yaitu etik dan etika. Etik berkaitan erat dengan pengertian benar dan
salah, sedangkan etika berkaitan
erat dengan masalah moral.
Masing-masing aliran filsafat diatas
telah dibicarakan akan digambarkan dalam sebuah diagram berikut.
Bagan 1
Susunan Aliran filsafat
Masalah
Aliran filsafat
|
Ontologi
|
Epistimologi
|
Aksiologi
|
Supernatural
|
Realita
yang mutlak benar di “dunia atas sana” (supernatural)
|
Pengetahuan
yang mutlak benar diterima (melalui wahyu atau cara mistik lainnya)
|
Yang
pasti baik menurut hokum alam
|
Bumi
|
Realita
yang mutlak benar berada di atas bumi ini
|
Pengetahuan
yang mutlak benar ditemukan (melalui indra atau logika)
|
Yang
pasti baik menurut hokum alam
|
Manusia
|
Realita
yang relatif benar adalah pengalaman manusia
|
Pengetauan
yang relative benar direkontruksi (melalui ilmu pengetahuan)
|
Yang
relative baik adalah konsekwensi yang disenangi
|
BAB III
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Dasar-dasar kurikulum adalah kekuatan utama yang
mempengaruhi dan membentuk konten atau teori kurikulum.
Sumber kukuatan yang
berpengaruh terhadap konsep dan aplikasi kurikulum adalah ilmu pengetahuan,
masyarakat, kebudayaan, individu, serta teori belajar.
Ilmu pengetahuan
merupakan bahan baku kurikulum pada semua tingkat sekolah. Kita perlu mengajarkan
anak didik ilmu pengetahuan karna tujuan utama pendidikan adalah membelajarkan
anak didik untuk mencapai ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dapat membantu
manusia membuat keputusan yang bijaksana bagi kesejahteraan hidup.
Karakteritis ilmu pengetahuan harus
dipahami oleh para ahli kurikulum. Hakekat utama filsafat hidup yang ingi
dimasukkan kedalam kurikulum adalah ilmu pengetahuan. Ada tiga kategori
filsafat yang sangat erat dengan pengambilan kkeputusan kurikulum (1) Otologi,
hakekat realita (2) Epistimologi, hakekat ilmu pengetahuan (3) Aksiologi
hakekat nilai.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking